SDIT Taqiyya Rosyida Menggelar Workshop Guru Kreatif, Inovatif, dan Produktif di Masa Pandemi
Kartasura (9-11/7)
SDIT Taqiyya Rosyida menggelar Workshop Guru Kreatif, Inovatif, dan Produktif di Masa Pandemi selama 3 hari di Aula SDIT Taqiyya Rosyida. Workshop ini diikuti oleh seluruh Guru SDIT Taqiyya Rosyida.
Dalam sambutannya, Kepala SDIT Taqiyya Rosyida Ustadz Isnandariawan menyampaikan urgensi Workshop tersebut. "Workshop Guru merupakan kegiatan penting dan wajib diikuti seluruh Guru. InsyaAlloh akan terus kita tindak lanjuti Workshop Guru ini. Semoga dapat meningkatkan produktivitas kerja guru, sehingga bisa sukses melewati masa pandemi bersama-sama dan terus memberikan yang terbaik", jelasnya.
Materi Workshop Guru hari pertama yaitu Kekhasan Jaringan Sekolah Islam Terpadu dan penjelasan administrasi Guru selama pembelajaran digital Waka Kurikulum. Materi Kekhasan Jaringan Sekolah Islam Terpadu disampaikan oleh Ustadz Heri Sucitro, pengurus JSIT pusat. Beliau menyampaikan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Sekolah Jaringan Islam Terpadu.
"SKL (Standar Kompetensi Lulusan) yang harus dimiliki lulusan SIT ada 7, yaitu aqidah yang lurus, melakukan ibadah yang benar, berkepribadian matang dan berakhlak mulia, menjadi pribadi yang bersungguh-sungguh, disiplin dan mampu menahan nafsunya, memiliki kemampuan membaca, menghafal dan memahami Al-Quran dengan baik, memiliki wawasan yang luas, dan memiliki keterampilan hidup (life skill)", jelasnya.
Beliau juga menyampaikan, untuk mencapai SKL tersebut di era pandemi seperti ini, harus ada kerjasama yang baik antara guru dan orang tua yang mendampingi ananda selama belajar di rumah. Selain itu, guru harus tetap menjalin kedekatan dengan siswa, misalnya melalui video call atau kunjungan ke rumah bila memungkinkan.
Selanjutnya, workshop hari kedua disampaikan oleh pakar pendidikan yang memiliki banyak karya tulis, yaitu Dr. Muhammad Munadi, M.Pd.
Beliau menyampaikan kunci sukses pembelajaran digital. "Agar anak tetap semangat belajar di masa pamdemi dan belajar tidak menjadi beban psikis, pembelajaran perlu dibuat sekreatif mungkin. Pembelajaran kreatif di masa pandemi seperti ini, perlu memanfaatkan sumber belajar, yaitu sumber belajar by desain dan by utility (sumber belajar yang ada di sekitar). Meskipun dilaksanakan secara daring, Sekolah Islam Terpadu tetap wajib menginternalisasikan nilai pendidikan duniawi dan ukhrawi," jelasnya.
Selanjutnya, materi workshop hari ketiga ialah "Service Excellent di Masa Pandemi" yang disampaikan oleh Ustadz Arif Priyanto, S.Pd. I, selaku Direktur Pendidikan Yayasan Taqiyya Rosyida.
Beliau menyampaikan tips sukses melewati masa pandemi bersama-sama. "Agar dapat sukses melewati masa pandemi bersama-sama, kita harus saling menjaga komunikasi dari hari ke hati, memahami kondisi yang ada, menampung curahan hati, saling memberi solusi, saling mengapresiasi dengan mengucap maaf dan terima kasih, dan saling mendoakan," jelasnya
Beliau juga berharap seluruh guru dan karyawan tetap berusaha memberikan yang terbaik dengan memberikan 'service excellent' agar dapat sukses bersama melewati masa pandemi ini.
Dalam penutupan Workshop Guru, Ustadz Arif memberikan semangat kepada dewan guru agar terus berusaha berkarya. "Terus Semangat berkarya Ustadz dan Ustadzah. Semoga ilmu yang kita dapatkan selama tiga hari ini bermanfaat dan dapat kita aplikasikan sebaik-baiknya. Menjadi Guru kreatif, inovatif, dan produktif di masa pandemi", jelasnya. (Fi)
No comments:
Post a Comment